23 November 2009

Toxic Employee

Oleh : Anthony Dio Martin
The Best EQ Trainer Indonesia

Sebagai atasan apakah Anda pernah memiliki masalah dengan bawahan Anda? Rasanya, hampir semua atasan pernah menghadapi masalah dengan bawahannya. Tapi tidak semua karyawan yang bermasalah dapat digolongkan sebagai seorang Toxic Employee. Biasanya Toxic Employee bukanlah karyawan yang memiliki masalah dengan kompetensinya di pekerjaan, melainkan justru memiliki masalah dalam hal karakter. Bahkan mereka bisa saja menjadi seorang karyawan yang paling awal datang ke kantor, paling rajin & paling setia mengerjakan apa yang menjadi tugasnya.


Secara umum, suatu perilaku mulai dianggap sebagai toxic apabila ”perilaku, sikap & perkataannya merupakan suatu pola (pattern) serta menjadi kebiasaan (habbit) yang tetap & sangat mengganggu, merusak & mempengaruhi orang-orang disekelilingnya. Jadi ada 4 kriteria umum perilaku seseorang mulai masuk ke area ”toxic” :
1. Perilaku, sikap maupun perkataannya telah menjadi suatu pola
2. Sudah menjadi kebiasaan
3. Mengganggu orang lain & merusak
4. Berdampak buruk bagi lingkungannya


Bagaimana cara kita mengenali orang-orang yang masuk ke dalam kategori ”toxic employee”?
Biasanya kita bisa mengenali mereka dari bahasa tubuhnya, yaitu :
1.Raut muka yang tidak mudah tersenyum, kalaupun tersenyum kesannya terpaksa.
2.Garis mulut pun cenderung melengkung ke bawah
3.Kalau menatap, kadang pandangannya berkesan menyelidik dengan negatif, seakan-akan mencari ketidaksetujuan
4.Kalau mereka tersenyum & tertawa, senyum mereka bisa sangat menyakitkan hati karena ditujukan kepada kesalahan / kekeliruan yang dilakukan oleh orang lain. Tapi secara umum mereka jarang sekali tersenyum & tertawa.
5.Muka mereka kurang bahagia, hal ini sangat terlihat dari pembawaan & sikapnya & juga tercermin dari cara ia berbicara.
6.Sikapnya bisa agak acuh, meskipun mereka sebenarnya hadir.
7.Kadang menghindari kontak mata
8.Tampak tidak antusias & seperti tidak berminat dengan apa yang terjadi, sehingga kadang-kadang tampak tidak konsentrasi & gelisah.
9.Kehadiran mereka justru membuat perasaan tidak nyaman / terintimidasi pada orang lain di sekitarnya.
10.Karismanya terasa dari sikapnya yang diam & dingin. Mereka tidak suka basa-basi, inilah terkadang yang membuat mereka agak disegani.
11.Bagi toxic employee yang ekspresif, mereka suka memberi celetukan yang memiliki makna ganda / bermuatan ”politis”, akibatnya ia jadi bahan tertawaan & terkesan bisa menghidupkan suasana. Tetapi suasana yang dibangun adalah suasana yang kurang nyaman, penuh kecurigaan & tidak tulus.

Dalam buku ini dibahas tuntas 7 kriteria dari si Toxic Employee.
Ciri 1 : Cenderung selalu berpikir negatif (Negaholic) serta pesimis.
Negaholic berarti orang yang ketagihan atau orang yang terus menerus bersikap negatif. Bila ditanya pendapatnya terhadap suatu ide baru, mereka akan selalu bersikap negatif. Mereka akan mengeluarkan seribu satu alasan kenapa suatu ide atau gagasan progresif itu tidak mungkin dijalankan. Mereka selalu menemukan masalah atau kendala di balik ide-ide cerdas itu. Bisa jadi sewaktu kecil, seorang negaholic, merupakan anak yang sudah terbiasa menantang & melawan orang tuanya karena jarang diperhatikan. Atau bisa juga ia lahir dari orang tua yang negatif & selalu melarang berbagai hal. Dalam pikirannya penuh dengan kata-kata : ”tidak mungkin”, ”tidak bisa,” ”mustahil,” ”percuma,” ”buat apa,” ” tidak ada gunanya, ” tidak usah,” ”bikin capek saja” dsb.Dr. Cherie-Scott, seorang pakar di bidang ”Negaholic” mengatakan sikap negatif seseorang di tempat kerja bermula dari problem-problem di masa kecil yang terbawa terus hingga dewasa. Waktu kecil biasanya mereka pernah di tolak, ditinggalkan, tidak dipedulikan, atau tidak mendapatkan penghargaan positif dari lingkungannya. Biasanya masa kanak-kanak mereka bermasalah & tidak berkembang penuh. Itulah yang membuat mereka menjadi pribadi yang tidak pernah puas sampai sekarang.


Tips untuk mengatasi karyawan yang negaholic :
1. Belajar memahami sudut pandang karyawan yang negatif itu terlebih dahulu, sebelum mencoba mengubah mereka.
2. Carilah apa yang mereka khawatirkan & takutkan, lalu usahakan fokus pada solusi bukan menunjuk siapa yang jadi biang keladinya.
3. Lakukan pembicaraan 4 mata serta berikan coaching.
4. Management sendiri juga harus bisa mengambil langkah yang strategis terhadap para negaholic yang bisa merusak suasana tim & organisasi. Management harus menciptakan langkah-langkah populis yang bisa mengembalikan kepercayaan karyawan kepada Management, sehingga para negaholic akan terpinggirkan dengan sendirinya.

Tips bagi karyawan yang negaholic :
1. Renungkan apa yang jadi pemicu Anda menjadi seorang negaholic, sehingga Anda bisa mengendalikan diri Anda.
2. Belajarlah bertoleransi dengan keadaan & kelemahan orang lain
3. Berpikirlah sebelum berbicara. Usahakan mengatakan hal yang negatif pada tempat & situasi yang tepat.
4. Belajar melihat dari perspektif yang berbeda.
5. Minta diingatkan oleh rekan Anda jika Anda mulai tampak negatif.
6. Jauhi para negaholic lainnya yang berada di sekitar Anda
7. Tetap sibukkan diri Anda & jangan terlalu banyak bersantai di kantor.


Ciri 2 : Menjadi duri dalam daging bagi timnya (Energy Sucker / Energy Vampire)
Sebagai akibat dari adanya seorang Energy Sucker, energi seluruh tim banyak dihabiskan untuk mengurusi mereka daripada memikirkan kemajuan pekerjaan / proyek yang sedang dikerjakan. Pikiran, sikap, & perilaku mereka menyita banyak perhatian & energi dari tim. Pada prinsipnya, saat ia melancarkan serangannya, korbannya akan kehabisan energi sementara ia justru mendapatkan energi yang semakin banyak. Energy Sucker seringkali bermasalah dengan dirinya sendiri, karena mungkin ia merasa ditolak ataupun tidak memperoleh penghargaan yang cukup. Ada beberapa tanda khusus ketika kita bertemu / berinteraksi dengan orang dengan tipe ini. Setelah kita bertemu dengan energi sucker, biasanya kita mengalami keletihan yang luar biasa & mood kita pun menjadi buruk.


Tips untuk menghadapi Energy Sucker / Energy Vampire :
1. Sikap kita jangan tergantung secara emosional kepada sikap para Energi Sucker / Energy Vampire
2. Jangan membiarkan apa yang mereka ucapkan masuk ke dalam hati kita.
3. Jangan meluangkan waktu terlalu lama dengan para Energy Vampire / Energi Sucker.


Tips bagi karyawan yang termasuk Energy Sucker / Energy Vampire :
1. Belajar merawat Emotional Bank Account
Pada prinsipnya, saat kita melakukan kebaikan, kejujuran serta memberi perhatian kepada orang lain, maka kita memberikan penyetoran yang positif kepada Emotional Bank Account kita kepada orang lain. Tetapi saat kita bersikap tidak ramah, tidak peduli, & berbuat curang pada orang lain, maka ini berarti, kita sudah mengambil rekening kita dari orang lain. Beberapa cara untuk menambah Emotional Bank Account : memahami orang lain, menunjukkan perhatian pada orang lain, menjaga komitment kita, memperjelas apa yang menjadi harapan kita pada orang lain, menunjukkan integritas personal, meminta maaf jika kita melakukan kesalahan.


2. Belajar merawat Engergy Bank Account
Jika pada Emotional Bank Account, hanya bersifat transaksional, dalam Energy Bank Account, energi kita sendiri ikut dikuatkan. Jadi saat kita melakukan sesuatu yang positif & baik kepada orang lain, sebenarnya energi kehidupan kitapun bertambah. Begitu pula sebaliknya, jika kita menghancurkan atau menghina orang lain, maka sebenarnya energi kita juga berkurang. Karena itu, Energy Bank Account kita pun harus menjadi positif, supaya hal-hal yang positif tetap terjadi pada diri kita

Tidak ada komentar: