09 Desember 2008

Ketahanan Iklim

Ditulis pada Juli 17, 2008 oleh mumtazanas

Tahukah kamu tentang climate security atau ketahanan iklim?
Saya yakin istilah di atas tidak sepopuler global warming atau pemanasan global walaupun sebenarnya kedua istilah ini saling terkait.

Membicarakan tentang ketahanan iklim biasanya dikaitkan dengan ketahanan energi seperti beberapa slogan ‘climate security is energi security’.

Seperti diketahui bersama fenomena global warming atau pemanasan global walaupun masih menjadi pro-kontra terus menguat dengan fenomena alam yang terjadi. Adapun pemicu terbesar terjadinya pemanasan global ini adalah proses-proses industri dan pemakaian bahan bakar fosil yang tidak terkendali setelah pembakaran hutan dan proses peternakan(kotoran hewan).

Cadangan bahan bakar fosil yang mulai menipis juga menjadi sebab mengapa negara-negara banyak mengkampanyekan tentang ketahanan energi. Disisi lain orang-orang yang peduli dengan lingkungan mengharapkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan ketahanan energi harus melihat sisi ketahanan iklim atau dengan kata lain energi alternatif masa depan adalah yang bersahabat dengan lingkungan.

Membahas ketahanan iklim sebenarnya sangat luas tidak hanya berkaitan dengan ketahanan energi apalagi bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, ketahanan iklim lebih erat kaitannya dengan ketahan pangan. Indonesia dengan negara mayoritas penduduk petani dan nelayan akan merasakan dampak langsung dari fenomena perubahan iklim.

Setidaknya ada 3 upaya umum berkaitan dengan ketahanan iklim di Indonesia yaitu mitigasi, antisipasi, dan adaptasi.

Mitigasi

Mitigasi atau pencegahan adalah upaya yang paling mudah dalam rangka mencegah terjadinya perubahan iklim seperti sebuah slogan ‘mencegah lebih baik daripada mengobati’. Upaya ini hendaknya dilakukan karena kesadaran dari tiap individu dan setiap orang harus aktif didalamnya.

-Carilah informasi.

Ilmuwan menyatakan pengetahuan tentang perubahan iklim menjadi pendorong terkuat adanya kemauan untuk berperan serta didalam menjaga lingkungan.

-Mulailah dari diri sendiri, mulai dari yang paling sederhana, dan mulai saat ini juga.

-Mencoba mensosialisasikan kepada teman anda dan ajak mereka untuk melakukan hal yang sama.

Apa saja yang bisa kita lakukan?

-Pilihlah peralatan elektronik yang hemat energi dan bersahabat dengan alam.

-Atur monitor komputer pada posisi sleep untuk beberapa menit tidak digunakan

-Pastikan peralatan elektronik mempunyai tombol saklar mati karena posisi stand-by berarti masih mengonsumsi listrik.

-Gunakan lampu CFL menggantikan lampu pijar yang lebih efisien. Lampu pijar merubah 85% energi listrik menjadi panas bukan cahaya.

-Cabut peralatan charger baterai ketika tidak terpakai, karena charger akan mengonsumsi listrik walaupun tidak digunakan

-Memasak dengan menutup panci akan membuat masakan cepat masak dan menghemat energi. Diamkan makanan yang diletakkan di lemari pendingin sesaat di luar sebelum dimasak untuk menghemat konsumsi energi

-Posisikan lemari pendingin (kulkas) di tempat yang dingin agar efisien dan lakukan defrost secara rutin.

-Matikan pancuran air ketika anda sedang menggunakan sabun ketika mandi. Hemat air ketika anda berwudlu buka kran sepertiganya saja.

-Memilih pemanas air yang menggunakan energi panas matahari dibanding yang menggunakan listrik atau gas.

-Jika anda menggunakan mesin cuci pastikan isi cucian memenuhi kapasitas

-Mengeringkan baju dengan menjemur, kurangi menggunakan mesin cuci.

-Pilih peralatan elektronik yang menggunakan supply dari listrik atau baterai rechargerable. Baterai biasa lebih boros listrik dan akan membuat limbah.

-Manfaatkan energi alternatif seperti panas bumi dan gas alam. Saya pernah menjumpai sebuah pondok pesantren di Banyumas yang menggunakan bio gas untuk memasak. Memanfaatkan kotoran para santri dengan diambil gasnya kemudian dibuang untuk pakan ikan.

-Gunakan sarana transport umum, apalagi seperti Jakarta yang makin macet.

-Jika bisa jalan kaki atau bersepeda maka lakukanlan.

-Gunakan pesawat terbang hanya jika terdesak. Pesawat terbang adalah sarana transportasi yang paling banyak menyumbang gas rumah kaca.

-Menggunakan produk dalam negeri juga bentuk mengurangi transportasi.

-Kurangi konsumsi daging. Hal ini dikarenakan peternakan biasa menyumbang 18% gas rumah kaca.

-Makan makanan organik. Makanan dengan tambahan kimiawi selain kurang sehat juga membutuhkan dana yang lebih.

Wah ternyata banyak ya yang bisa kita lakukan.
Selain hal ini sebenarnya pihak pemerintah juga mempunyai peran yang terpenting berkaitan dengan proses industri, bagaimana pemerintah bisa mengawasi industri yang bersahabat dengan alam. Juga bagaimana pemerintah mendorong untuk menemukan sumber-sumber energi ramah ligkungan. Seperti kemarin-kemarin sempat ramai dengan isu blue energy yang sekarang sudah tidak tercium lagi bak angin lewat.

Antisipasi

Adalah langlah yang dipersiapkan jika terjadi perubahan iklim. Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas petani dan nelayan yang akan merasakan dampak langsung dari fenomena perubahan iklim. Adapun upaya antisipasi pihak pemerintahlah yang berkompeten, tinggal bagaimana Indonesia melihat hal ini sebagai sesuatu yang krusial atau tidak.

Bapak Emil Salim memberikan beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam proses antisipasi ini antara lain
- Bangun sistem ramalan kekeringan, banjir, dan taufan
- Bangun basis genetic untuk crops varitas dan bibit ternak tahan kering dan suhu tinggi. (Inez Lubis, LIPI, dengan bibit padi tahan-kering)
- Bangun varitas beras, oil-crops toleran-garam
- Tingkatkan ketahanan ekosistem pertanian dengan agro-forestry dan bio-diversitas
- Tingkatkan efisiensi air-hujan, recharge air tanah, air irigasi dengan kebijakan harga, teknologi dan sistem manajemen
- Bina sistem kelola banjir lawan naiknya muka laut
- Cegah Jawa jadi “kota pulau” melalui penataan ruang

Adaptasi

Adapatasi adalah upaya yang dilakukan ketika telah terjadi fenomena perubahan iklim. Sesuai nalurinya sebagai makhluk hidup adaptasi adalah proses yang sangat penting dalam mempertahankan keberlangsungannya.

sumber :http://mumtazanas.wordpress.com/2008/07/17/ketahanan-iklim/

Tidak ada komentar: